Setiap hari, aku selalu memeriksa nomor resi kiriman itu agar aku bs mengetahui apakah hadiahku telah sampai kepadanya. Hari demi hari pun telah kulewatin, dan akhirnya telah seminggu berlalu. Saat itu, ketika pulang sekolah, aku sangat ingin memeriksa timeline twitternya. Tiba-tiba aku terkejut, ketika melihat apa yang telah dia tuliskan saat itu. Ternyata hadiahku sudah diterima olehnya. Dengan sangat cepat, aku langsung membuka website JNE dan memeriksa nomor resi itu kembali. Dan ternyata benar, hadiah itu telah sampai di tangannya. Dalam hatiku, terpancar rasa yang sangat gembira saat itu. Rasa itupun memuncak seketika, ketika kulihat tweetnya yang lain bahwa dia menyukai hadiahku itu dan berterima kasih saat itu. Namun dia masih belum tahu siapa yang telah mengirimkan hadiah tersebut.
Kira-kira sekitar setengah jam kemudian, aku merasa dia sudah menyadarinya. Tiba-tiba, aku mendapat sebuah pesan darinya melalui direct message twitter. Aku sangat ragu ketika membukanya, tapi akhirnya kubuka juga isi pesan itu. Dia sangat berterima kasih atas pemberian hadiah itu. Aku sangat senang membacanya, terutama bisa melihat dia bahagia. Aku sangat yakin sekali, hadiahku itu akan sangat bermanfaat baginya. Dari situlah aku telah menyadari satu hal. Hal yang membuatku paling bahagia bukan sesuatu yang spesial, tetapi ketika bisa melihat orang lain di sekitarku tersenyum dan merasakan kebahagiaan.
"The End"
Rabu, 29 Agustus 2012
Sabtu, 25 Agustus 2012
Instrument Piano "Tuhan Yesus Baik"
"Hadiah Untuknya" Part 3
Setelah sampai di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar dan menyalakan komputerku. Aku berniat untuk mencari informasi tentang Tiki atau JNE yang masih buka melalui internet. Namun hal itu membuatku kesal, ketika koneksi internetku sedang mengalami kerusakan. Akhirnya, untuk meredakan amarahku itu, aku hanya berbaring di temapt tidur sambil mendengarkan sebuah lagu dan tertidur pulas.
Setelah terbangun dari tidurku, aku langsung menyalakan komputerku kembali dan mencoba koneksi internetku. Pada saat itu, aku sangat senang karena internetku sudah lancar kembali dan aku segera mencari informasi melalui mesin pencari google. Tiba-tiba, semangatku kembali memuncak ketika menemukan informasi penting. Informasi tersebut berisi bahwa ada tempat JNE yang masih buka di dalam TangCity Mall. Akupun segera mengambil HPku dan segera menelfon nomor yang tercantum di dalam website tersebut. Ternyata, JNE di sana memang benar masih buka, dan tanpa berpikir panjang, aku langsung meminta izin kepada orang tuaku dan langsung menuju TangCity Mall. Itu merupakan perjalanan terjauhku dengan mengendarai motor sendiri selain pergi ke rumah temanku yang ada di Daerah Depok.
Satu jam perjalananpun telah kutempuh dan akhirnya aku berhasil sampai di tempat tujuan, walaupun aku hampir tersasar beberapa kali. Aku memasuki mall tersebut dengan perasaan senang sekali dan sempat beberapa kali bertanya kepada seseorang di mana tempat JNE itu berada. Sebelumnya aku telah mencatat nomor ruko JNE tersebut, yaitu nomor B150 yang ada di lantai 1. Aku mengitari toko-toko di sana, sampai akhirnya aku sudah berada di ujung, dan aku langsung terkejut ketika menengok ke sebelah kiriku karena di situ adalah tempat agen JNEnya. Akupun langsung menghampiri orang yang ada di sana dengan gembira sekali.
Tiba-tiba hatiku sangat kecewa, bahkan kesal, kesal sekali. Seseorang yang melayaniku berkata bahwa barangku baru bisa dikirim sekitar 5 hari kemudian, padahal sebelumnya aku telah bertanya kepadanya di telfon dan ia mengatakan bahwa barangku bisa dikirim dalam sehari. Ingin rasanya aku marah dengan orang tersebut, tetapi aku tersadar bahwa itu tidak ada gunanya. Pada saat itu, aku belum memutuskan untuk mengirimkan hadiahku atau tidak. Akupun berjalan memutari mall lantai 1 tersebut. Sempat aku berpikir, bahwa jarak rumahku dengan dia saja tidak sejauh aku menuju mall ini, dan sempat aku berpikir untuk mengirimkan langsung hadiahku ke rumahnya, namun aku terlalu berani untuk melakukan hal tersebut.
Akhirnya, keputusanpun sudah kuambil. Aku tetap mengirimkan hadiahku itu melalui JNE dengan perasaan sangat kecewa sekali. Akupun kembali pulang ke rumah dengan mengendarai motorku dengan sangat pelan karena aku berpikir perasaanku itu bisa membahayakan diriku saat itu.
to be continue... :)
Setelah terbangun dari tidurku, aku langsung menyalakan komputerku kembali dan mencoba koneksi internetku. Pada saat itu, aku sangat senang karena internetku sudah lancar kembali dan aku segera mencari informasi melalui mesin pencari google. Tiba-tiba, semangatku kembali memuncak ketika menemukan informasi penting. Informasi tersebut berisi bahwa ada tempat JNE yang masih buka di dalam TangCity Mall. Akupun segera mengambil HPku dan segera menelfon nomor yang tercantum di dalam website tersebut. Ternyata, JNE di sana memang benar masih buka, dan tanpa berpikir panjang, aku langsung meminta izin kepada orang tuaku dan langsung menuju TangCity Mall. Itu merupakan perjalanan terjauhku dengan mengendarai motor sendiri selain pergi ke rumah temanku yang ada di Daerah Depok.
Satu jam perjalananpun telah kutempuh dan akhirnya aku berhasil sampai di tempat tujuan, walaupun aku hampir tersasar beberapa kali. Aku memasuki mall tersebut dengan perasaan senang sekali dan sempat beberapa kali bertanya kepada seseorang di mana tempat JNE itu berada. Sebelumnya aku telah mencatat nomor ruko JNE tersebut, yaitu nomor B150 yang ada di lantai 1. Aku mengitari toko-toko di sana, sampai akhirnya aku sudah berada di ujung, dan aku langsung terkejut ketika menengok ke sebelah kiriku karena di situ adalah tempat agen JNEnya. Akupun langsung menghampiri orang yang ada di sana dengan gembira sekali.
Tiba-tiba hatiku sangat kecewa, bahkan kesal, kesal sekali. Seseorang yang melayaniku berkata bahwa barangku baru bisa dikirim sekitar 5 hari kemudian, padahal sebelumnya aku telah bertanya kepadanya di telfon dan ia mengatakan bahwa barangku bisa dikirim dalam sehari. Ingin rasanya aku marah dengan orang tersebut, tetapi aku tersadar bahwa itu tidak ada gunanya. Pada saat itu, aku belum memutuskan untuk mengirimkan hadiahku atau tidak. Akupun berjalan memutari mall lantai 1 tersebut. Sempat aku berpikir, bahwa jarak rumahku dengan dia saja tidak sejauh aku menuju mall ini, dan sempat aku berpikir untuk mengirimkan langsung hadiahku ke rumahnya, namun aku terlalu berani untuk melakukan hal tersebut.
Akhirnya, keputusanpun sudah kuambil. Aku tetap mengirimkan hadiahku itu melalui JNE dengan perasaan sangat kecewa sekali. Akupun kembali pulang ke rumah dengan mengendarai motorku dengan sangat pelan karena aku berpikir perasaanku itu bisa membahayakan diriku saat itu.
to be continue... :)
"Hadiah Untuknya" Part 2
Selama kurang lebih 1 jam aku mencarinya, namun tetap tidak kutemukan. Kebanyakan toko tersebut sudah tutup atau sedang pergi mudik lebaran. Aku memulai pencarian dari rumah temanku yang berada di Bukit, kemudian aku menuju pasar. Di sana, aku menemukan sebuah toko yang menjual CD musik, tetapi sayangnya, ia tidak menjual DVD-R atau DVD-RW itu. Aku melanjutkan perjalanan kembali. Aku pergi menuju tempat fotokopi yang ada di dekat sekolahku, namun sayangnya toko itu juga tutup. Akhirnya akupun tetap mencari sampai menuju parakan dan berhenti di depan Villa Dago.
Sebelum berhenti di depan Villa Dago, aku terus berjalan lurus melewatinya hingga tanpa sadar aku melihat sebuah gang kecil yang ada gapura di atasnya. Tidak tahu mengapa, tiba-tiba aku langsung berhenti dan ingin melihat nama jalan yang ada di gapura itu. Dengan sangat terkejut, aku melihat nama jalan tersebut sama dengan alamat dia yang ingin kuberi hadiah itu. Sebelumnya aku telah mendapatkan alamat rumahnya melalui twitter dengan berpura-pura ingin mengumpulkan data anak ekskul RohKris. Akupun langsung memasuki gapura tersebut namun hanya sebentar, karena aku teringat akan tujuan utamaku untuk mencari DVD itu. Aku pun langsung berbalik arah dan pergi menuju ke dalam Gerbang Villa Dago.
Di dalam Villa Dago, aku menuju rumah temanku yang berada di Alam Asri 1. Aku bertanya kepadanya apakah dia mempunyai DVD itu, namun sayangnya ia menjawab tidak. Iapun menyarankanku untuk mencarinya di Pamulang 1. Namun bodohnya, aku tidak mengikuti saran tersebut dan terus bergerak hingga sampai di Perumahan Sarua Makmur. Selama perjalanan itu, tiba-tiba aku teringat akan tempat fotokopi di dekat rumahku itu. Dengan sangat cepat, aku mengendarain motorku menuju toko tersebut dengan gembira.
Kegembiraan itu dalam sekejap lenyap seketika, ketika kulihat toko yang kudatangi itu sudah tutup. Mungkin karena sudah terlalu malam, pikirku saat itu. Aku hampir meneteskan air mata, namun aku tidak langsung menyerah. Aku melanjutkan perjalananku dan mencarinya di BSD. Namun apa daya, setiap ruko-ruko yang kudatangi sudah tutup semua dan jalananpun semakin sepi. Tadinya, aku berniat untuk mengunjungi rumah temanku, tetapi kubuang niatku itu dan akupun langsung pulang menuju ke rumah.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kutinggalkan rumah dan pergi menuju tempat fotokopi di dekat rumahku itu. Puji Tuhan, ternyata toko tersebut sudah buka dan dengan segera aku langsung membeli DVD itu. Akupun melanjutkan perjalanan menuju rumah temanku untuk menlanjutkan proses burning file-fileku itu dengan sengat senang.
Akhirnya, proses burningpun selesai. Aku langsung pergi menuju pasar untuk mencari toko pembungkus kado. Namun sayangnya, setiap toko yang kudatangi sedang tutup semua. Tiba-tiba terpikir olehku mengapa tidak aku sendiri saja yang membungkus hadiah tersebut. Akhirnya, aku segera membeli kertas kado dan pulang menuju ke rumah sambil mencari tempat pelayanan jasa Tiki atau JNE. Akan tetapi, setiap kutemukan tempat tersebut, ternyata sedang tutup dan bodohnya, aku tidak membaca kertas yang tertempel di pintu tersebut. Akupun segera pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, aku langsung memasukan barang-barangku ke dalam kamar agar tidak dilihat oleh keluargaku. Aku segera membungkus hadiah tersebut dengan sangat rapi yang di dalamnya terdapat tulisan ucapan selamat ulang tahun untuknya. Setelah itu, aku langsung menuju tempat Tiki langgananku di BSD.
Setelah sampai di sana, aku langsung terkejut seketika, ketika melihat Tiki tersebut juga tutup. Aku mendekati pintu masuknya dan membaca kertas yang tertempel di pintu tersebut. Dan seketika itu aku baru sadar, ternyata mereka tutup karena menjelang Hari Lebaran. Dengan sangat kecewa sekali, aku tidak tahu lagi harus melakukan apa saat itu. Aku berkeliling di sekitarnya dan mencari tempat Tiki, JNE, dan kantor pos yang masih buka, namun semuanya sia-sia. Akupun akhirnya pulang menuju ke rumah dengan sangat kecewa sekali. Ingin rasanya aku pergi ke suatu tempat yang sepi dan berteriak sekeras-kerasnya.
Sebelum berhenti di depan Villa Dago, aku terus berjalan lurus melewatinya hingga tanpa sadar aku melihat sebuah gang kecil yang ada gapura di atasnya. Tidak tahu mengapa, tiba-tiba aku langsung berhenti dan ingin melihat nama jalan yang ada di gapura itu. Dengan sangat terkejut, aku melihat nama jalan tersebut sama dengan alamat dia yang ingin kuberi hadiah itu. Sebelumnya aku telah mendapatkan alamat rumahnya melalui twitter dengan berpura-pura ingin mengumpulkan data anak ekskul RohKris. Akupun langsung memasuki gapura tersebut namun hanya sebentar, karena aku teringat akan tujuan utamaku untuk mencari DVD itu. Aku pun langsung berbalik arah dan pergi menuju ke dalam Gerbang Villa Dago.
Di dalam Villa Dago, aku menuju rumah temanku yang berada di Alam Asri 1. Aku bertanya kepadanya apakah dia mempunyai DVD itu, namun sayangnya ia menjawab tidak. Iapun menyarankanku untuk mencarinya di Pamulang 1. Namun bodohnya, aku tidak mengikuti saran tersebut dan terus bergerak hingga sampai di Perumahan Sarua Makmur. Selama perjalanan itu, tiba-tiba aku teringat akan tempat fotokopi di dekat rumahku itu. Dengan sangat cepat, aku mengendarain motorku menuju toko tersebut dengan gembira.
Kegembiraan itu dalam sekejap lenyap seketika, ketika kulihat toko yang kudatangi itu sudah tutup. Mungkin karena sudah terlalu malam, pikirku saat itu. Aku hampir meneteskan air mata, namun aku tidak langsung menyerah. Aku melanjutkan perjalananku dan mencarinya di BSD. Namun apa daya, setiap ruko-ruko yang kudatangi sudah tutup semua dan jalananpun semakin sepi. Tadinya, aku berniat untuk mengunjungi rumah temanku, tetapi kubuang niatku itu dan akupun langsung pulang menuju ke rumah.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali kutinggalkan rumah dan pergi menuju tempat fotokopi di dekat rumahku itu. Puji Tuhan, ternyata toko tersebut sudah buka dan dengan segera aku langsung membeli DVD itu. Akupun melanjutkan perjalanan menuju rumah temanku untuk menlanjutkan proses burning file-fileku itu dengan sengat senang.
Akhirnya, proses burningpun selesai. Aku langsung pergi menuju pasar untuk mencari toko pembungkus kado. Namun sayangnya, setiap toko yang kudatangi sedang tutup semua. Tiba-tiba terpikir olehku mengapa tidak aku sendiri saja yang membungkus hadiah tersebut. Akhirnya, aku segera membeli kertas kado dan pulang menuju ke rumah sambil mencari tempat pelayanan jasa Tiki atau JNE. Akan tetapi, setiap kutemukan tempat tersebut, ternyata sedang tutup dan bodohnya, aku tidak membaca kertas yang tertempel di pintu tersebut. Akupun segera pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, aku langsung memasukan barang-barangku ke dalam kamar agar tidak dilihat oleh keluargaku. Aku segera membungkus hadiah tersebut dengan sangat rapi yang di dalamnya terdapat tulisan ucapan selamat ulang tahun untuknya. Setelah itu, aku langsung menuju tempat Tiki langgananku di BSD.
Setelah sampai di sana, aku langsung terkejut seketika, ketika melihat Tiki tersebut juga tutup. Aku mendekati pintu masuknya dan membaca kertas yang tertempel di pintu tersebut. Dan seketika itu aku baru sadar, ternyata mereka tutup karena menjelang Hari Lebaran. Dengan sangat kecewa sekali, aku tidak tahu lagi harus melakukan apa saat itu. Aku berkeliling di sekitarnya dan mencari tempat Tiki, JNE, dan kantor pos yang masih buka, namun semuanya sia-sia. Akupun akhirnya pulang menuju ke rumah dengan sangat kecewa sekali. Ingin rasanya aku pergi ke suatu tempat yang sepi dan berteriak sekeras-kerasnya.
"Hadiah Untuknya" Part 1
Kisahku dimulai sejak hari itu, di mana terdapat acara pesantren kilat di sekolahku. Bagi kami yang telah bergabung dalam ekskul Rohani Kristen (RohKris), tidak wajib untuk mengikuti acara tersebut. Akan tetapi, kami mempunyai acara sendiri, yaitu acara retreat yang kami adakan di daerah puncak. Semua itu merupakan awal dari pertemuanku dengannya.
Kami menempuh perjalanan tersebut dengan menggunakan bis, namun karena keterbatasan tempat duduk, kami sebagai pengurus inti kelas 12 harus tetap berdiri di dalam bis selama perjalanan tersebut. Hal itu tidak membuat kami resah, karena betapa bahagiannya kami bisa bertemu dengan adik-adik kelas yang baru. Namun pada saat itu aku masih belum mengenalnya.
Awalnya, aku tidak terlalu tertarik kepada acara tersebut, namun karena ada beberapa hal yang harus kusampaikan kepada adik-adik kelasku, akhirnya akupun mengikutinya.
Setelah kurang lebih menempuh 2 jam perjalanan, akhirnya kami semua sampai di tempat tujuan, sebuah villa yang sangat indah dan cukup luas halamannya. Di hari pertama itu, kami telah menyiapkan susunan acara sedemikian rupa yang kami tempelkan di setiap kamar.
Acara pertama yang kami susun saat itu adalah games dan sesi sharing. Games itu dipimpin oleh kedua temen kami, yaitu Siska dan Niken. Mereka semua terlihat bahagia mengikuti acara tersebut. Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan sesi sharing yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Dalam sesi tersebut, aku menyampaikan semua pesan-pesanku kepada adik-adik kelas di kelompokku. Namun sayangnya, aku tidak sekelompok dengannya.
Sesi pertamapun akhirnya berakhir, selanjutnya kami memberika waktu untuk bersantai dan menikmati beberapa snack yang sudah kami siapkan. Di lantai 2 villa tersebut terdapat halaman yang kami gunakan untuk bersantai. Di tempat itulah, kami melihat banyak layangan yang berterbangan di udara. Dan pada saat itulah aku berkenalan dengannya.
Saat itu, dia sangat tertarik dengan layangan tersebut. Dengan segera, dia meminjam sebuah layangan kepada penduduk di sekitar villa tersebut. Akupun melihatnya bermain layangan dengan gembira. "Dia seseorang yang tidak mudah menyerah", pikirku dalam hati. Dia selalu berusaha untuk menerbangkan layangan tersebut meskipun sudah terlihat lelah. Dengan ragu, akupun mendekatinnya dan membantunya menerbangkan layangan tersebut. Setelah itu, aku tidak pernah mendapatkan moment yang tepat lagi untuk mengobrol dengannya karena acara hanya dilanjutkan dengan sesi post to post, api unggun, dan membuat jagung bakar.
Di hari kedua, acara tetap berjalan dengan lancar. Dimulai dengan sesi renungan di pagi hari hingga sampai siang hari dan diadakan acara sertijab dari pengurus inti kelas 12 kepada pengurus inti yang baru, yaitu kelas 11. Sampai perjalanan pulangpun aku tidak menemukan kesempatan untuk mengobrol lagi dengannya, namun aku tetap merasa bahagia karena sudah berhasil menyampaikan semua pesan-pesanku kepada adik-adik kelas yang baru yang menurutku dapat melanjutkan impianku itu.
10 Hari kemudian setelah acara retreat tersebut, tepatnya pada Hari Minggu, aku memeriksa pesan-pesan yang terdapat di dalam emailku. Salah satu pesan tersebut berisi tentang orang-orang yang akan berulang tahun seminggu ke depan. Akupun sangat terkejut setelah melihat pesan tersebut karena aku melihat namanya terdapat di dalam daftar ulang tahun pesan tersebut. "Waw, sesuatu banget", kataku dalam hati. Dengan cepatnya, aku memutuskan untuk ingin memberikan hadiah padanya. Selama hampir 3 jam, aku memikirkan hadiah apa yang akan kuberikan padanya sambil bermain game di dalam komputerku.
Pada malam hari, akhirnya akupun berhasil memutuskan hadiah apa yang akan kuberikan padanya. Dengan cepatnya, aku menyiapkan semua itu selama 3 hari dan selama 2 malam itu aku bergadang sampai pagi untuk menyiapkan semuanya itu. Aku ingin mengirimkan satu folder yang isinya file-file yang menurutku akan sangat berguna baginya.
Setelah 2 hari aku menyiapkannya, aku segera menuju tempat fotokopi di dekat rumahku untuk membeli DVD-RW. Namun sayangnya, yang tersedia hanyalah sebuah DVD-R. Karena menurutku sangat sulit mencarinya di Hari Lebaran ini, akhirnya aku memutuskan untuk tetap membelinya. Akupun segera pulang ke rumah dan segera memasukan file tersebut ke dalam DVD tersebut. Sampai akhirnya, sesuatu yang sangat tidak menyenangkan menimpaku.
Ketika aku sedang menunggu proses burning di komputerku, tiba-tiba proses tersebut menjadi "Not Responding". Aku sangat kaget saat itu, dan aku belum menyadari bahwa DVD yang kupakai itu sudah tidak dapat digunakan lagi. Akhirnya pada malam hari, aku pergi ke rumah temanku untuk meminta bantuannya. Di situlah aku baru menyadarinya dan hal yang sengat kebetulan lagi, temanku yang juga menjual DVD itu sedang kehabisan persediaan. Akhirnya, di malam itu aku mencari tempat fotokopi yang menjual DVD itu.
Kami menempuh perjalanan tersebut dengan menggunakan bis, namun karena keterbatasan tempat duduk, kami sebagai pengurus inti kelas 12 harus tetap berdiri di dalam bis selama perjalanan tersebut. Hal itu tidak membuat kami resah, karena betapa bahagiannya kami bisa bertemu dengan adik-adik kelas yang baru. Namun pada saat itu aku masih belum mengenalnya.
Awalnya, aku tidak terlalu tertarik kepada acara tersebut, namun karena ada beberapa hal yang harus kusampaikan kepada adik-adik kelasku, akhirnya akupun mengikutinya.
Setelah kurang lebih menempuh 2 jam perjalanan, akhirnya kami semua sampai di tempat tujuan, sebuah villa yang sangat indah dan cukup luas halamannya. Di hari pertama itu, kami telah menyiapkan susunan acara sedemikian rupa yang kami tempelkan di setiap kamar.
Acara pertama yang kami susun saat itu adalah games dan sesi sharing. Games itu dipimpin oleh kedua temen kami, yaitu Siska dan Niken. Mereka semua terlihat bahagia mengikuti acara tersebut. Setelah selesai, acara dilanjutkan dengan sesi sharing yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Dalam sesi tersebut, aku menyampaikan semua pesan-pesanku kepada adik-adik kelas di kelompokku. Namun sayangnya, aku tidak sekelompok dengannya.
Sesi pertamapun akhirnya berakhir, selanjutnya kami memberika waktu untuk bersantai dan menikmati beberapa snack yang sudah kami siapkan. Di lantai 2 villa tersebut terdapat halaman yang kami gunakan untuk bersantai. Di tempat itulah, kami melihat banyak layangan yang berterbangan di udara. Dan pada saat itulah aku berkenalan dengannya.
Saat itu, dia sangat tertarik dengan layangan tersebut. Dengan segera, dia meminjam sebuah layangan kepada penduduk di sekitar villa tersebut. Akupun melihatnya bermain layangan dengan gembira. "Dia seseorang yang tidak mudah menyerah", pikirku dalam hati. Dia selalu berusaha untuk menerbangkan layangan tersebut meskipun sudah terlihat lelah. Dengan ragu, akupun mendekatinnya dan membantunya menerbangkan layangan tersebut. Setelah itu, aku tidak pernah mendapatkan moment yang tepat lagi untuk mengobrol dengannya karena acara hanya dilanjutkan dengan sesi post to post, api unggun, dan membuat jagung bakar.
Di hari kedua, acara tetap berjalan dengan lancar. Dimulai dengan sesi renungan di pagi hari hingga sampai siang hari dan diadakan acara sertijab dari pengurus inti kelas 12 kepada pengurus inti yang baru, yaitu kelas 11. Sampai perjalanan pulangpun aku tidak menemukan kesempatan untuk mengobrol lagi dengannya, namun aku tetap merasa bahagia karena sudah berhasil menyampaikan semua pesan-pesanku kepada adik-adik kelas yang baru yang menurutku dapat melanjutkan impianku itu.
10 Hari kemudian setelah acara retreat tersebut, tepatnya pada Hari Minggu, aku memeriksa pesan-pesan yang terdapat di dalam emailku. Salah satu pesan tersebut berisi tentang orang-orang yang akan berulang tahun seminggu ke depan. Akupun sangat terkejut setelah melihat pesan tersebut karena aku melihat namanya terdapat di dalam daftar ulang tahun pesan tersebut. "Waw, sesuatu banget", kataku dalam hati. Dengan cepatnya, aku memutuskan untuk ingin memberikan hadiah padanya. Selama hampir 3 jam, aku memikirkan hadiah apa yang akan kuberikan padanya sambil bermain game di dalam komputerku.
Pada malam hari, akhirnya akupun berhasil memutuskan hadiah apa yang akan kuberikan padanya. Dengan cepatnya, aku menyiapkan semua itu selama 3 hari dan selama 2 malam itu aku bergadang sampai pagi untuk menyiapkan semuanya itu. Aku ingin mengirimkan satu folder yang isinya file-file yang menurutku akan sangat berguna baginya.
Setelah 2 hari aku menyiapkannya, aku segera menuju tempat fotokopi di dekat rumahku untuk membeli DVD-RW. Namun sayangnya, yang tersedia hanyalah sebuah DVD-R. Karena menurutku sangat sulit mencarinya di Hari Lebaran ini, akhirnya aku memutuskan untuk tetap membelinya. Akupun segera pulang ke rumah dan segera memasukan file tersebut ke dalam DVD tersebut. Sampai akhirnya, sesuatu yang sangat tidak menyenangkan menimpaku.
Ketika aku sedang menunggu proses burning di komputerku, tiba-tiba proses tersebut menjadi "Not Responding". Aku sangat kaget saat itu, dan aku belum menyadari bahwa DVD yang kupakai itu sudah tidak dapat digunakan lagi. Akhirnya pada malam hari, aku pergi ke rumah temanku untuk meminta bantuannya. Di situlah aku baru menyadarinya dan hal yang sengat kebetulan lagi, temanku yang juga menjual DVD itu sedang kehabisan persediaan. Akhirnya, di malam itu aku mencari tempat fotokopi yang menjual DVD itu.
Langganan:
Postingan (Atom)